Breaking News
- apa itu pafi domains
- Mendalami Tenun Toraja: Keindahan Budaya di Sa?dan To?barana
- Chef Aman Lakhiani: Konsep Piringan Hitam Unik di Kuliner Jepang
- Soto Nusantara: Enam Racikan Legendaris dari Lamongan hingga Semarang
- Pengadilan Hasto: Pertarungan Hukum Terpanas di PN Jaksel Dimulai
- Revitalisasi Alam Lejja: Surga Lebih Bersahabat untuk Si Kecil
- Kesalahan Kado Imlek: 10 Pilihan yang Sebaiknya Dihindari
- TasteAtlas Berbicara: 6 Kota Indonesia dengan Kuliner Paling Menggiurkan
- Polemik Zakat: Pertarungan Antara Pro dan Kontra Legalitas Makan Gratis
- Ledakan Pengunjung: Kenaikan 113% saat Liburan Sekolah di Bugis Waterpark
Ketergantungan VAR: Kritik Ketat untuk Wasit Liga Inggris
Ketergantungan VAR: Kritik Ketat untuk Wasit Liga Inggris

Keterangan Gambar : Wasit Anthony Taylor berbicara dengan pemain Nottingham Forest Morgan Gibbs-White dan Nikola Milenkovic selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris melawan Southampton di City Ground, Nottingham, Inggris, Minggu, 19 Januari 2025. (AP/AP)
London, smks4pgribengkulu.sch.id - Mantan wasit Mark Clattenburg melontarkan kritik keras terhadap generasi baru wasit di Liga Premier Inggris yang dinilainya terlalu bergantung pada teknologi VAR.
"Kemalasan telah menjalar di dunia wasit," ujar Clattenburg kepada Sportmail, pada Selasa (21/1/2025).
Clattenburg menegaskan bahwa selama masa aktifnya, tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan wasit. Tanpa dukungan VAR, mereka dituntut untuk tampil sempurna, termasuk dalam pengambilan posisi yang tepat untuk mengamati situasi di lapangan. "Sekarang, para wasit Liga Inggris tampaknya terlena, dan ini berdampak pada penurunan standar mereka," tambahnya.
BACA JUGA
PSSI dan PT LIB Gunakan Wasit Asing di Beberapa Pertandingan Liga 1 Musim 2024/2025
Performa Anthony Taylor, salah satu wasit top Liga Inggris, menjadi sorotan setelah keputusan kontroversialnya dalam kemenangan 3-2 Nottingham Forest atas Southampton.
Pada menit ke-64, gol Forest yang dicetak melalui sundulan Nikola Milenkovic dianulir Taylor, berdasarkan saran VAR yang menilai Chris Wood berada dalam posisi offside dan mengganggu pandangan kiper Aaron Ramsdale. Keputusan ini memicu protes keras dari pemain dan pendukung Forest, yang merasa Wood tidak menghalangi atau memengaruhi jalannya permainan.
Selain itu, Taylor menghadapi kritik atas keputusannya memberi penalti kepada Forest setelah Mateus Fernandes terjatuh di tengah lapangan tanpa kontak dengan pemain lawan. Taylor, meski berada pada posisi pengamatan yang ideal, tetap memberikan penalti yang dinilai kontroversial.
Clattenburg mengungkapkan bahwa Taylor bisa saja menghindari kesalahan tersebut jika memilih posisi yang lebih strategis di lapangan. Ia juga menyoroti beban kerja wasit Liga Inggris, seperti Graham Scott yang bertugas empat kali dalam enam hari, sebagai bukti kurangnya sumber daya manusia di bidang ini.
BACA JUGA
Insiden PSM Mainkan 12 Pemain Saat Lawan Barito, Juku Eja Klaim Ikuti Arahan Wasit
Taylor, yang memulai karirnya di Premier League pada 2010, telah menghadapi berbagai kontroversi, termasuk pada final Liga Europa 2023 ketika Roma kalah dari Sevilla, serta laga Euro 2024 yang melibatkan keputusan penalti Jerman melawan Spanyol.
VAR mulai diterapkan di Liga Premier Inggris sejak musim 2018-2019 untuk meningkatkan akurasi keputusan wasit. Meski demikian, kontroversi terus bermunculan, seperti dalam kasus Wolves yang dirugikan pada musim 2023-2024 dan mengusulkan penghapusan sistem ini.
Meskipun 96% keputusan diklaim benar setelah menggunakan VAR, banyak pihak masih mempertanyakan keandalan teknologi ini, terutama dalam situasi yang memicu interpretasi berbeda. Sebanyak 19 klub Premier League tetap mendukung penggunaan VAR, tetapi kritik tajam seperti dari Clattenburg menjadi pengingat bahwa tanggung jawab utama tetap ada di tangan wasit Liga Inggris di lapangan.
Wasit Liga Inggriswasit Premier Leaguekontroversi VARsepak bola Inggris

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments